MERASA AMAN DARI MAKAR ALLAH
MERASA AMAN DARI MAKAR ALLAH
Abu Rafi' mengatakan,
إِنَّ إِقَامَةَ الْعَبْدِ عَلَى الذَّنْبِ يَطْبَعُ عَلَى قَلْبِهِ وَيُكْتَبُ مِنَ الْغَافِلِيْنَ وَمِنْ الْأَمْنِ لِمَكْرِ اللَّهِ إِقَامَةُ الْعَبْدِ عَلَى الذَّنْبِ يَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ الْمَغْفِرَةَ
"Terus-menerus melakukan dosa itu menyebabkan hati terkunci rapat dan orangnya tercatat sebagai orang yang lalai. Termasuk merasa aman dari makar Allah adalah terus-menerus melakukan dosa namun mengangankan ampunan Allah untuk dosanya."
at-Taubah karya Ibnu Abid Dunya dalam Min Akhbar as-Salaf ash-Shalih hlm 129
Diantara dosa besar adalah merasa aman dari makar Allah
Yang dimaksud dengan merasa aman dari makar Allah adalah menjamin dan memastikan bahwa dirinya pasti selamat dari murka dan adzab Allah.
Diantara bentuk merasa aman dari makar Allah adalah asyik bergelimang maksiat namun bermimpi bahwa Allah pasti akan mengampuni dosa-dosanya.
Sikap semacam ini disebut juga 'terlena dan terkecoh dengan kasih sayang Allah'.
Terus-menerus dan asyik larut dalam maksiat itu memiliki dua dampak:
◐ Hati terkunci mati. Oleh karena itu dalam kondisi ini orang tersebut sulit untuk diberi nasehat. Sulit baginya untuk menyadari bahwa yang dilakukannya itu suatu hal yang salah dan keliru.
◒ Tergolong orang yang hatinya lalai mengingat Allah. Oleh karena itu dalam kondisi ini sering kali ibadah terasa hambar, sulit untuk dihayati dan dinikmati.
Moga Allah berikan kepada penulis dan pembaca tulisan ini semangat tiada henti untuk bertaubat dan memperbaiki diri tiada henti.
Ustadz Aris Munandar, SS, MPI hafidzahullah
______________
Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
Post a Comment