Perkara Foto Narsis Bercadar
Kau yang menjaganya tapi kau mempertontonkannya
Cerita ini nyata adanya. Melalui inbok dia meminta saran saya, Sebut saja namanya Ana.
Wanita berparas ayu asal Jawa ini berpenampilan sesuai dengan syariat. Pakaian dan kerudung lebar ditambah cadar. Namun sangat disayangkan, walau sudah tertutup rapat di dunia nyata namun dia bebas berpose di dunia maya.
Masih tetap dengan cadarnya, hanya saja dia sudah seperti model dengan segala pose yg mengundang perhatian lelaki.
Foto nya berserakan di sosmed. Ada yg sedang memegang bunga, menatap langit, memegang kucing dll.
Foto nya berserakan di sosmed. Ada yg sedang memegang bunga, menatap langit, memegang kucing dll.
Ada yang berdiri sehingga bisa terlihat berapa tingginya, langsing tidaknya.
Ada yg posenya duduk, miring kanan, miring kiri.
Ada yg posenya duduk, miring kanan, miring kiri.
Sering di nasehati namun dia alasan DAKWAH, agar orang lain terinspirasi bercadar.
Alhasil, minggu lalu terjadi peristiwa yg membuatnya menangis dan menyesal.
Foto nya di curi dan di pakai oleh orang yang tidak di kenal nya untuk berjualan Online Shop.
Foto nya di curi dan di pakai oleh orang yang tidak di kenal nya untuk berjualan Online Shop.
Pencuri rupanya merangkap sebagai penipu, banyak yg sudah transfer namun barang tak kunjung tiba. Akhirnya customer marah dan menyebarkan foto2 nya dengan label HATI-HATI PENIPU.
Padahal itu adalah foto ana.
Sekarang dia tidak tau harus apa karena beritanya sudah gempar.
Sudah saya berikan solusi & semoga masalah ini segera selesai.
Mari kita ambil hikmahnya.
Sekarang dia tidak tau harus apa karena beritanya sudah gempar.
Sudah saya berikan solusi & semoga masalah ini segera selesai.
Mari kita ambil hikmahnya.
Kalau sudah begini, yang salah bukan hanya pencurinya tapi si Ana juga. Karena pencuri tidak akan mudah masuk jika pemiliknya menjaga harta nya.
Memang, penyakit NARSIS itu lumayan susah di hilangkan tapi bukan berarti tidak bisa.
Lagipula secara logika, apa pantas sudah bercadar masih demen eksis? Nggak usah tanya kesana kemari.
Berdiri di depan cermin dan tanya hati nurani.
Bukankah kita tertutup karena tidak ingin dilihat?
Berdiri di depan cermin dan tanya hati nurani.
Bukankah kita tertutup karena tidak ingin dilihat?
Lalu apa guna nya cadar itu jika fotonya tetap berserakan di dunia maya?
Apa tidak kasihan pada calon suami? Sementara kita sudah bebas di pandangi lelaki ajnabi.
Apa tidak kasihan pada calon suami? Sementara kita sudah bebas di pandangi lelaki ajnabi.
Terlebih lagi yang sudah menikah, apa tidak malu pada suami?
Dan yang paling penting, apa tidak malu sama Allah?
"Kok Islam ribet yah, upload foto aja gak boleh"
Islam itu mudah dan Allah tidak pernah menyulitkan hambanya. Justru hambanya itu yang mempersulit diri sendiri.
Islam itu mudah dan Allah tidak pernah menyulitkan hambanya. Justru hambanya itu yang mempersulit diri sendiri.
Lah,
Allah suruh muslimah berhijab syar'i agar mudah tapi malah kita persulit dengan banyaknya jarum. Lalu di ikat, di lilit, di tarik, tusuk sana tusuk sini.
Siapa yg bikin ribet?
Allah suruh muslimah berhijab syar'i agar mudah tapi malah kita persulit dengan banyaknya jarum. Lalu di ikat, di lilit, di tarik, tusuk sana tusuk sini.
Siapa yg bikin ribet?
Lah,
Allah meminta lelaki menjaga pandangan tapi wanita nya bersliweran menebar keindahan.
Allah meminta lelaki menjaga pandangan tapi wanita nya bersliweran menebar keindahan.
Allah menyuruh wanita menjaga iffah dan izah nya karena Allah sangat memuliakan wanita tapi justru wanita nya sendiri yang merendahkan diri.
Dimana rasa malu itu?
Ada juga yang upload kaki nya, tangannya, punggung nya dan banyak deh Kayak kurang kerjaan upload foto begitu.
Ada juga yang upload kaki nya, tangannya, punggung nya dan banyak deh Kayak kurang kerjaan upload foto begitu.
Saya tahu wanita demen di puji,
Tapi ketahuilah,
Seindah-indahnya pujian adalah yang keluar dari mulut suami Maka, Simpan tubuhmu, fotomu rapat2 dan perlihatkan hanya untuk yang berhak.
Apalagi kalau sudah bercadar, seharusnya rasa malu nya lebih tinggi.
Daripada narsis mending hafalin Qur'an.
Bagaimana kalau kita dicabut nyawa nya ketika lagi EKSIS?
Bagaimana kalau kita dicabut nyawa nya ketika lagi EKSIS?
Nau'dzubillah..
Yang menulis ini tidak lebih baik dari yang membaca.
Yang menulis ini tidak lebih baik dari yang membaca.
Saya pun pendosa tapi sebagai saudara yang menyayangi saudaranya maka silahkan pahami coretan tak bermakna ini.
Oleh : Tanti Ayu Helestiani
Dengan sedikit perubahan judul *Dikutip dari facebook
Dengan sedikit perubahan judul *Dikutip dari facebook
Post a Comment