DAN RAJAB PUN TIBA
DAN RAJAB PUN TIBA
Sahabat fillah….
Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab, bulan yang dimuliakan dan diharamkan Allah ‘Azza wa Jalla. Dinamakan bulan haram karena Allah 'Azza wa Jalla mengharamkan peperangan dan kedzoliman di dalamnya. Ini tidak berarti bahwa boleh melakukan kedzoliman diluar bulan tersebut. Akan tetapi pelarangan di bulan ini sangat ditekankan lagi
Walaupun bulan ini dimuliakan oleh Allah 'Azza wa Jalla, tidak lantas patut dijadikan alasan bagi kita untuk mengkhususkan amalan-amalan tertentu di dalamnya. Karena ibadah sifatnya tauqifiyah, hukum asalnya haram (untuk dilakukan) sampai ada dalil yang menunjukkan landasan ibadah tersebut.
Syariat kita juga telah menetapkan bahwa tidak boleh mengkhususkan ibadah tertentu pada waktu tertentu tanpa adanya dalil. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang melakukan satu amalan yang tidak kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak”
[HR. Muslim]
Beberapa Amalan Populer Di Bulan Rajab
1. Sholat Raghaib
Ibadah ini tidak dikenal dikalangan salafusshalih, ia baru muncul pada abad ke 5 hijriah. Tidak ada hadits sohih yang menunjukkan bahwa amalan ini disyariatkan. Adapun riwayat yang mengatakan:
“ Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku, dan tidaklah seseorang melakukan puasa pada kamis pertama bulan Rajab, kemudian melakukan sholat antara magib dan isya (malam jumat), dan membaca surat Al Fatihah sekali, inna anzalnahu fii lailatil qadr” tiga kali, Qul huwallahu ahad 12 kali dan melakuan salam pada setiap dua rakaatnya, bila telah selesai melaksanakan shalat dia bershalawat kepadaku 70 kali kemudian berdoa meminta apa saja niscaya akan dikabulkan untuknya dst…“
Riwayat ini adalah riwayat palsu.
Imam At Tharthusi menyebutkan:
"Hadits ini pertama kali dibuat di baitul maqdis pada tahun 448 H, saat itu seorang laki-laki nablus yang bernama Ibnu Abi Al Hamraa’ datang ke Baitul Maqdis. Orang ini sangat bagus bacaannya, dia pertama kali melakukan sholat ini dimasjid al aqsha, setelah itu ritual ini menyebar dan tak seorangpun dari pakar hadits yang menyatakan kesohihan riwayat tentang sholat ini”
Di dalam Asna Al-Mathaalib (1/206) Al-Allamah Zakaria Al-Anshori As Syafi'i -rahimahullah- meyatakan bahwa
“diantara bidah yang tercela adalah sholat raghaib yang jumlahnya 12 rakaat dilaksanakan antara maghrib dan isya pada malam jum'at pertama bulan Rajab. Begitu juga dengan shalat malam nishfu sya'ban sebanyak 100 rakaat? dan jangan terpedaya dengan orang yang menyebutkan (adanya) kedua amalan tersebut”
Syaikhul Islam Ahmad Ibnu Abdil Halim Al-Harrany saat ditanya tentang shalat raghaib apakah disunnahkan atau tidak.? Beliau menjawab : “Shalat ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi waSallam, tidak juga oleh para sahabat, tabiin, maupun imam-imam kaum muslimin. Rasulullah tidak pernah menganjurkannya, tidak juga salaf dan para imam. Mereka juga tidak menyebutkan bahwa malam ini memiliki keutamaan khusus.
Adapun hadits-hadist yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam seputar hal itu adalah dusta dan palsu berdasarkan kesepakatan para ahli yang kompeten dibidangnya
[muhaddits]
Imam Nawawi -rahimahullah- berkata:
“Shalat yang dikenal dengan sebutan shalat Ragha’ib yaitu shalat 12 rakaat yang dilakukan antara Maghrib dan Isya’, yakni malam awal hari Jumat pada bulan Rajab, dan shalat malam pada nishfu sya’ban seratus rakaat, maka dua shalat ini adalah bid’ah munkar yang buruk, janganlah terkecoh karena keduanya disebutkan dalam kitab Quut al Qulub dan Ihya Ulumuddin, tidak ada satu pun hadits yang menyebutkan dua shalat ini, maka semuanya adalah batil.”
[Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 2/379.]
Adz Dzahabi mengatakan:
"Hadits sholat Raghaaib batil tanpa keraguan sedikitpun.”
Hukum para ulama berkenaan dengan hadits seputar rajab juga disepakati oleh Al Hafidz Ibnul Qayyim, Al Hafidz Al Khattabi, Al Hafidz Ibnu Rajab dan Al Hafidz Ibnu Hajar -Rahimahumullah-
2. Shalat pada Pertengahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi’ raj.
2. Shalat pada Pertengahan Bulan Rajab dan Shalat Malam Mi’ raj.
Kedua amalan diatas tidak disyariatkan karena dalil yang dijadikan dasar untuk kedua amalan tersebut palsu.
3. Puasa Rajab.
Amalan ini juga tidak disyariatkan, sementara riwayat yang mengatakan, “Di dalam surga ada sungai yang bernama Rajab, airnya lebih putih dari salju, lebih manis dari madu, barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan rajab maka dia akan meminum dari sungai tersebut”.
Ibnul Jauzy mengatakan hadits ini tidak shahih, sementara Adz Dzahaby menyebut hadits ini batil. Namun bila seseorang melakukan puasa senin kamis atau puasa putih (puasa ayyamul bidh) tanpa bermaksud mengkhususkannya dengan bulan rajab maka hal itu tidak mengapa.
4. Umroh di bulan Rajab
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa umroh di bulan Rajab itu disunnahkan. mereka berhujjah dengan peristiwa umroh Rasulullah Shallallahu 'Aaihi wa Sallam yang bertepatan dengan bulan Rajab. Pendapat ini tentunya keliru. Sebab Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mengkhususkan bulan itu untuk melaksanakan umroh, hanya saja umroh beliau bertepatan dengan bulan tetsebut. Namun bila seseorang melakukan umroh tanpa mengaitkannya dengan kekhususan bulan Rajab, maka hal tersebut tidak mengapa.
5. Merayakan Malam Isra’ Dan Mi'raj.
Untuk amalan yang terakhir ini sama sekali tidak di dukung oleh hadits yang palsu sekalipun apalagi shahih. Bila memang baik tentunya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para Sahabat telah melakukannya. lagipula terjadi silang pendapat dikalangan ulama mengenai kapan pastinya peristiwa besar itu terjadi.
Ibnul Haaj mengatakan, “Di antara praktik yang tidak memiliki tuntunan dan diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.”
Ibnul Haaj mengatakan, “Di antara praktik yang tidak memiliki tuntunan dan diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isro’ Mi’roj pada tanggal 27 Rajab.”
[Al Bida’ Al Hawliyah; 275]
Jadi….
“Ikutilah dan jangan berbuat bid'ah, karena kalian telah dicukupi”
“Ikutilah dan jangan berbuat bid'ah, karena kalian telah dicukupi”
[Ibnu Mas'ud -Radhiyallahu 'Anhu-]
Semoga bermanfaat
——————————–
Ditulis Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib hafidzahullah
Simak pula artikel berikut
#BulanRajab #Rajab #Bidah #PuasaRajab #ShalatRaghaib #IsraMiraj
Post a Comment